TAPUT - Program Rumah Sehat Jiwa (RSJ) yang digagas Bupati Taput Nikson Nababan tahun lalu sangat fenomenal. Pasalnya, keberhasilan program Rumah Sehat Jiwa yang dikerjakan melalui Dinas Kesehatan menarik minat Dinas Kesehatan Kota Sibolga.

Untuk lebih mengetahui dan mengadopsi program yang diperuntukkan bagi pasien sakit jiwa yang menjalani pemasungan pada Selasa (28/8/2018), Kadiskes Kota Sibolga memerintahkan Kabid P2P Sri Wahyuni, Kasie P2PTM Neni Sumanti, pengelola jiwa Puskesmas Merti Swesni Manalu, Meta Hutagalung, dan Saprijal kaji banding ke Taput.

Terkait turunnya tim Dinkes kota Sibolga dibenarkan Kadis Kesehatan Janri Nababan.

“Ya, kita patut berbangga program Rumah Sehat Jiwa akan ditiru Dinkes Kota Sibolga," kata Janri Nababan, Rabu (29/8/2018).

Dikatakannya, program RSJ itu diperuntukkan bagi pasien yang terganggu jiwanya dan menjalani pemasungan keluarga maupun masyarakat.

“Program inisiasi Bupati Nikson yang ketika tahu ada warga dipasung, dan kita diminta untuk segera membuat program rumah sehat jiwa agar merawat mereka hingga sembuh," ujar dia.

Janri berharap, model rumah sehat jiwa akan menjadi pionir di Sumut.

“Belum ada yang membuat Rumah Sehat Jiwa bagi pasien yang dipasung, program ini betul memanusiakan manusia," kata dia.

Terpisah, Kabid P2P Risma Panjaitan mengatakan saat membawa tim Dinkes Kota Sibolga ke Puskesmas Pangaribuan sebagai pusat Rumah Sehat Jiwa mendapat apresiasi cukup baik.

“Mereka sampai terkagum-kagum melihat petugas kita merawat dan membina pasien sakit jiwa di Puskesmas itu," kata Risma.

Risma mengatakan, Dinkes Sibolga banyak mengambil data dan informasi karena tahun ini mereka akan menerapkan program RSJ di daerahnya.

“Kita cukup bangga, Dinkes Kota Sibolga mengadopsi dan belajar terkait RSJ ke Taput," ujar Risma Panjaitan. (als)